PERILAKU PERNIKAHAN DINI MASYARAKAT DI KECAMATAN ONEMBUTE KABUPATEN KONAWE DITINJAU DARI THEORY OF REASONED ACTION

Authors

  • Andi Jayanti Program Studi Fisioterapi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budi Mulia Kendari

Keywords:

Pernikahan Dini, Perilaku, Theory Of Reasoned Action

Abstract

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tentang pernikahan usia dini atau berstatus kawin pada usia dibawah 18 tahun menunjukkan bahwa rata-rata pernikahan di Indonesia sebanyak 10,82%, tertinggi Provinsi Kalimantan Selatan 21,2% dan Provinsi  Sulawesi tenggara sebesar 16,6%. Di Sulawesi Tenggara, 5 Kabupaten dengan persentase tertinggi angka pernikahan dini yakni Kabupaten Konawe 54,86%, Konawe Selatan 54,02, Konawe Kepulauan 45,66%, Kabupaten Muna 25,25% dan Kota Kendari 16,79%. Kecamatan Onembuter merupakan salahs atu wilayah administratif Kabupaten Konawe dan merupakan salah satu Kecamatan dengan angka pernikahan dini yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku pernikahan dini masyarakat di Kecamatan Onembute Kabupaten Konawe ditinjau dari theory of reasoned action. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pada penelitian ini mengadopsi theory of reasoned action sebagai dasar teori perikau. Informan dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci sebanyak 4 orang dan informan biasa sebanyak 9 orang. Untuk mengumpulkan data/informasi menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap informan mengenai usia pernikahan dini bukan merupakan suatu ancaman ataupun tidak menimbulkan kewaspadaan terhadap informan setelah menikah hal ini dipengaruhi dari pengalaman informan yang menikah dini hal ini akibat dari pemahaman dan pengetahuan informan masih sangat terbatas, Pengaruh keluarga sangatlah penting, keluarga merupakan kelompok individu yang memiliki norma, nilai, sikap dan kebiasaannya yang paling sesuai dengan diri individu sehingga secara langsung membuat individu lebih cepat mengenal nilai kehidupannya. Meskipun niat informan didasari oleh aspek yang kurang namun karena hal itu telah menjadi niat maka akan membentuk perilaku informan untuk menikah di usia dini. Diharapkan adanya peran aktif dan langkah nyata dari pemerintah pusat dan daerah dalam menangani tinginya angka pernikahan dini khususnya di Kecamatan Onembute.

References

Setiawati ER, Marnelly TR. (2007). Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Keharmonisan Pasangan Suami Dan Istri Di Desa Bagan Bhakti Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 4(1):1-13.

UNICEF. (2015). Analisis Data Perkawinan Usia Anak di Indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik

BKKBN. (2015). Angka ASFR, TFR dan Rata-rata UKP Menurut Kabupaten/Kota. In: Nasional BKDKB, Kendari: BKKBN

Kurz Ja. (2012). Development Initiative on Supporting Health Adolescents (DISHA) Project; and Raj When the mother is a child. Progress for Children: A report card on adolescents: New York: New Insights on Preventing Child Marriage, p. 8; ICRW.

WHO. (2014). Global status report on alcohol and health. World Health Organization

Pohan NH. (2017). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini Terhadap Remaja Putri. Jurnal Endurance. 2(3):424-35.

Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset

Downloads

Published

2021-02-16

How to Cite

Jayanti, A. (2021). PERILAKU PERNIKAHAN DINI MASYARAKAT DI KECAMATAN ONEMBUTE KABUPATEN KONAWE DITINJAU DARI THEORY OF REASONED ACTION. Indonesian Journal Of Education and Humanity, 1(1), 54–62. Retrieved from https://ijoehm.rcipublisher.org/index.php/ijoehm/article/view/8

Issue

Section

Articles